KH Hasyim Muzadi Wafat dan Biografinya

KH Ahmad Hasyim Muzadi Wafat Kamis, 16 Maret 2017 dan Selayang Pandang Biografinya.  




Nama Lengkap Kyai Haji Doktor Ahmad Hasyim Muzadi  lahir di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944. Dia adalah salah satu tokoh dan intelektual Islam utama Indonesia yang pernah menjabat Ketua Pengurus Besar Nahdlatul UlamaKH Hasyim Muzadi menempuh jalur pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban pada tahun 1950, melanjutkan pendidikan di Pondok Modern Gontor Ponorogo, ia lalu menuntaskan pendidikan tingginya di Institut Agama Islam Negeri Malang, Jawa Timur pada tahun 1969. Kiprah organisasinya mulai dikenal ketika pada tahun 1992 ia terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang terbukti mampu menjadi batu loncatan bagi Hasyim untuk menjadi Ketua PBNU pada tahun 1999. Tercatat, suami dari Hj. Muthomimah ini pernah menjadi anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur pada tahun 1986, yang ketika itu masih bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015.
Pada tahun 1992, KH Hasyim Muzadi terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Selanjutnya, pada tahun 1999-2010, dia menjadi Ketua Umum PBNU. KH Hasyim Muzadi yang juga menjabat sebagai Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) sekaligus Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) secara cerdas menjawab sejumlah tuduhan PBB (perserikatan Bangsa-Bangsa) bahwa umat Islam di Indonesia anti toleransi beragama. Dan inilah pidato ‘menggetarkan’ tersebut"Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia. Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim mana pun yang setoleran Indonesia."

Akhirnya kembali kepada bangsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yang harus sadar dan tegas, membedakan mana HAM yang benar (humanisme) dan mana yang sekedar Westernisme".






Pidato KH Hasyim Muzadi yang berasal dari NU sebagai ormas terbesar di Indonesia ini juga dinilai sebagai penawar rasa haus umat setelah selama belasan tahun umat tidak melihat ketegasan seorang tokoh besar Ulama dari kalangan NU yang berani tampil cerdas dan berani dalam bersikap. Dasar-dasar pendirian keagamaan di Nahdlatul Ulama tersebut menumbuhkan sikap kemasyarakatan yang bercirikan pada: Sikap Tawassuth dan I’tidal: Sikap tengah yang berintikan kepada prinsip hidup yang menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus ditengah-tengah kehidupan bersama. Nahdlatul Ulama dengan sikap dasar ini akan selalu menjadi kelompok panutan yang bersikap dan bertindak lurus dan selalu bersifat membangun serta menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat tatharruf (ekstrim). Sikap Tasamuh: Sikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu’ atau menjadi masalah khilafiyah, serta dalam masalah kemasyarakatan dan kebudayaan. Sikap Tawazun: Sikap seimbang dalam berkhidmah. Menyertakan khidmah kepada Alloh SWT, khidmah kepada sesama manusia serta kepada lingkungan hidupnya. Menyelaraskan kepentingan masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik, berguna dan bermanfaat bagi kehidupan bersama; serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan.
Semoga ALLOH SUBHANAHU WATA’ALA merahmatinya, menempatkan disisi NYA bersanding dengan para Syuhada Aamiin (diambil dari berbagai sumber, Media Online, Wikipaedia, Medsos, DLL)

https://youtu.be/xcMGRfEUybk

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "KH Hasyim Muzadi Wafat dan Biografinya"

Posting Komentar

Komenlah sesuai tema, tidak berbau pornografi, promosi serta link aktif, maaf link aktif akan kami hapus